Minggu, 22 Mei 2016

BIOGRAFI DARWIS TERE LIYE


Penulis Terkenal Darwis Tere Liye 
Darwis Tere Liye, lahir tanggal 21 Mei 1979. Tere Liye menikah dengan Ny.Riski Amelia dan di karunia seorang putra bernama Abdullah Pasai. “Tere Liye” merupakan nama pena yang diambil dari bahasa India dengan arti : untukmu, untuk-Mu. Tampaknya Tere-Liye tidak ingin dikenal oleh pembacanya.
Salah satu penulis Favorite mbah Pedia, karya-nya selalu sukses membuat pembaca merenung, gaya bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, namun terangkai dengan indah adalah kesan yang akan dirasakan setiap pembaca tulisannya. Dengan kepiawaiannya merangkai kata, cerita, dan makna tak heran jika hampir seluruh novel Tere Liye sukses meraih Best Seller.
Hafalan Sholat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, dan Bidadari – Bidadari Surga adalah beberapa judul novel Tere Liye yang telah sukses di pasaran, dan telah diangkat menuju Layar Lebar karena keberhasilannya menggaet hati pembacanya.

Karya-karya Penulis Terkenal Darwis Tere Liye

  1. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum,2010)
  2. Pukat (Penerbit Republika, 2010)
  3. Burlian (Penerbit Republika, 2009)
  4. Hafalan Sholat Delisa (Penerbit Republika, 2005)
  5. Moga Bunda Disayang Allah (Penerbit Republika, 2005)
  6. The Gogons Series : James & Incridible Incodents (Gramedia Pustaka Umum, 2006)
  7. Bidadari – Bidadari Surga (Penerbit Republika, 2008)
  8. Sang Penandai (Penerbit Serambi, 2007)
  9. Rembulan Tenggelam di Wajahmu (Grafindo 2006 & Republika 2009)
  10. Mimpi-Mimpi Si Patah Hati (Penerbit AddPrint, 2005)
  11. Cintaku Antara Jakarta dan Kualal Lumpur (Penerbit AddPrint, 2006)
  12. Senja Bersama Rosie (Penerbit Grafindo, 2008)
  13. Eliana, Serial Anak-Anak Mamak
Tere Liye biasanya tidak menampilkan banyak biografi-nya pada setaip karya-karyanya, begitupun di media Online, akan cukup sulit untuk menemukan biografi lengkap Tere Liye. Sebuah kutipan menarik dari salah satu pojok biografi Tere Liye:
Bekerja keras, namun selalu merasa cukup, mencintai berbuat baik dan berbagi, senantiasa bersyukur dan berterima-kasih maka tereliye percaya, sejatinya kita sudah menggenggam kebahagiaan hidup ini. Sederhana memang, tapi sungguh pada pelaksanaannya tidaklah sesederhana itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar